Pilih Batako atau Bata Merah

Batako, Alternatif Bata Merah


Batako adalah jenis bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif, yang juga berfungsi sebagai pengganti batu bata. Batako ditujukan untuk konstruksi-konstruksi dinding bangunan nonstruktural, yaitu sebagai dinding pengisi yang harus diperkuat dengan rangka, yang terdiri atas kolom dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako, dan perkuatan dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, batako merupakan alternatif bagi bata merah. Perbandingan di antara kedua bahan tersebut tidak pernah habis, karena masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan yang berlainan.

Beberapa di antara kekurangan batako adalah sering dinilai kurang kuat dari bata merah, karena memiliki dimensi yang lebih besar dan berongga. Jika rongga tersebut tidak diisi dengan semen, maka daya kedap suaranya akan rendah. Batako juga tidak mempunyai sifat insulasi panas yang cukup baik sehingga udara di dalam bangunan menjadi lebih panas.

Meski demikian, ada pula beberapa kelebihan batako, di antaranya lebih hemat dari bata merah dari segi waktu pemasangan, jumlah pemakaian adukan, dan harga per meter persegi. Batako juga bisa menampilkan tekstur dinding yang lebih rapi apabila bila tidak diberi plester atau ekspos.

Bata merah juga bisa tampil telanjang tanpa plesteran, tetapi kesan yang ditonjolkannya lebih kepada artistik natural. Bata merah ekspos pun membutuhkan waktu dan keahlian pemasangan yang lebih banyak sehingga boros waktu, tenaga, dan biaya.

Pembuatan bangunan menggunakan batako bisa selesai dalam waktu lebih cepat. Jika Anda membangun dinding menggunakan batako, hanya dibutuhkan 10 hingga 15 buah batako untuk menyusun dinding seukuran satu meter persegi. Memang tidak secepat pemasangan dinding papan semen atau gypsum, tetapi jelas lebih cepat dari aplikasi bata merah.

Keuntungan yang bisa diperoleh melalui penggunaan batako tidak hanya berhenti di sana, melainkan juga menghemat plesteran serta mengurangi beban dinding sehingga konstruksi bangunan menjadi lebih ringan.

Untuk menjawab kritik bahwa batako kurang kokoh, bisa diatasi dengan mencampur material dasar batako dengan abu ampas tebu yang merupakan limbah industri yang bisa dimanfaatkan kembali. Abu ampas tebu terbukti memberi hasil yang lebih kuat, ringan, dan tahan lebih lama dari kondisi agresif. Harganya pun murah.

Karena harganya lebih murah dari sebagian besar bata merah, bangunan yang dibuat menggunakan batako kerap dianggap tidak sekelas dengan bangunan bata merah dan tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Namun pendapat tersebut sangat subjektif, tergantung kepada kebutuhan dan selera dari masing-masing pemilik bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar